BOYOLALI—Sebanyak 40.049 siswa di Kabupaten Boyolali
bakal mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ini. Jumlah tersebut terdiri
dari siswa SMA/SMK/MA hingga SD/MI/SDLB. Dengan rincian, peserta tingkat
SMK sebanyak 5.097 siswa, SMA/MA 4.128 siswa, SMP/MTs/SMPLB 14.534
siswa serta SD/MI/SDLB ada 16.290 siswa.
Mereka akan mengikuti UN sesuai jadwal masing-masing jenjang ini. Siswa
di tingkat SD/MI/SD LB misalnya, mereka akan melaksanakan UN pada 7-9
Mei. Sementara tingkat SMP/MTs/SMPLB pada 23-26 April, SMK/SMALB pada
16-18 April serta SMA pada 16-19 April mendatang.
“Kami menargetkan tingkat kelulusan 98%. Tentunya tahun ini harus lebih
baik dari tahun lalu. Hal ini butuh kerja sama semua pihak. Baik itu
para siswa sendiri, guru serta orangtua,” papar Kepala Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Drajatno, di kantornya akhir
pekan lalu.
Drajatno menuturkan orangtua dan masyarakat wajib berperan aktif untuk
menyukseskan putra-putrinya agar berhasil dalam menghadapi UN. Selain
itu, masing-masing sekolah dituntut harus jujur dalam hal penyelenggaran
serta pengawasan pada saat ujian berlangsung.
Terkait pengawasan, akan dilakukan sistem silang dalam satu kabupaten.
Namun, pada kondisi tertentu sistem silang dapat dilakukan antarsekolah
atau antarmadrasah. Khusus SD silang murni antar-SD/MI dalam satu
kecamatan. “Sekolah di tingkat SMA/MA/SMK melibatkan pengawas satuan
pendidikan yang berasal dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk.
Boyolali akan didampingi Universitas Negeri Semarang (Unnes),” imbuhnya.
Uji Kejujuran
Dijelaskan, penyelenggaraan UN tingkat SMA/MA dibagi menjadi dua
kelompok kerja (pokja) sama dengan SMK yang juga dua pokja. Sedangkan
tingkat SMP/MTs terdapat tujuh pokja. Sementara untuk tingkat SD/MI ada
19, sesuai jumlah kecamatan dan diserahkan kepada UPT Dikdas dan LS di
masing-masing kecamatan.
Kadikpora menegaskan UN merupakan uji kejujuran semua pihak, baik itu
sekolah, siswa, orangtua dan dinas terkait. Sementara untuk pengambilan
dan pengembalian soal UN disesuaikan dengan jarak tempuh masing-masing
sekolah mengacu pada pos di wilayahnya.
“Berbagai upaya pun telah ditempuh masing sekolah dengan memberikan
pendalaman materi untuk mata pelajaran UN khususnya. Misalnya dengan
memberikan jam pelajaran tambahan. Dalam hal ini peran orangtua siswa
juga dituntut aktif agar anaknya bisa sukses dengan mengondisikan
suasana belajar di rumah,” tandasnya. JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas
About Me

- Adhe mahardika
- Noo.. it's not a goodbye.. cause we believe.. for tomorrow.. Noo.. it's not a goodbye.. convince your self.. we'll be together again..
0 komentar:
Posting Komentar